Pada pagi harinya sebagian pasukan dengan pejuang setempat melakukan stelling untuk mencegat Belanda yang datang dari selatan, sebagian lagi mencegat Belanda yang datang dari Karangsari.
Pada sekitar pukul 09.00 WIB kereta api dengan masinis Pak Koeswadi betul-betul lewat. Sesuai dengan kode yang disepakati, dari jauh Pak Koeswadi sudah membunyikan suling kereta api dengan bunyi yang menunjukkan jumlah gerbong yang berisi pasukan.
Setelah sampai pada tempat sasaran, kereta api diberhentikan, karena ada gundukan batu yang disangka bom oleh Belanda. Kurang lebih satu regu pasukan Belanda yang mengawal kereta api di muka lokomotif, dalam gerbong terbuka yang dikelilingi pasir dalam karung, pasukan Belanda turun untuk memeriksa tumpukan batu tersebut.
Pada waktu membongkar batu dan membuka karung, lebah penyengat keluar berhamburan dan menyengat mereka. Dalam situasi yang konyol, serdadu Belanda langsung disergap oleh pasukan Poedjadi yang sudah siap, hingga terjadilah pertempuran seru. Masinis Koeswadi ditembaki tetapi sengaja tidak dikenakan, sedangkan gerbong kereta api ditembaki terus menerus.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait