“Sepertinya video itu diambil di apartemen pribadi. Iltalehti tidak dapat menghubungi Marin atau stafnya pada Rabu malam untuk mengomentari video tersebut. Pesta Marin dan publisitas media sosial, yang berbeda dari gaya tradisional perdana menteri, telah menarik banyak perhatian dan diskusi.”
Tahun lalu Marin dipaksa untuk meminta maaf karena pergi clubbing sampai pukul 04.00 pagi setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
"Saya sangat menyesal karena tidak mengerti bahwa saya perlu melakukan itu," katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook saat itu.
Dia menjelaskan bahwa dia telah melewatkan pesan teks yang dikirim ke telepon pemerintahnya, bukan telepon pribadi yang ada padanya. Kritikus terhadap PM Marin mengatakan dia seharusnya membawa telepon pemerintahnya setiap saat untuk alasan keamanan nasional jika terjadi keadaan darurat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait