Bambang mengungkapkan jika potensi dalang cilik sangat baik di wilayah eks Karisidenan Banyumas. Maka dari itu, pihaknya tetap berupaya menyelenggarakan festival ini ditengah keterbatasan. Selain itu, salah satu pemenang lomba dalang tingkat Nasional masih dipegang oleh Kabupaten Banyumas.
"Kenapa saya ingin tetap selenggarakan dalam situasi serba keterbatasan, karena juara bertahan atau juara satu lomba dalang anak tingkat nasional yang diselenggarakan dua tahun lalu itu dari Banyumas. Jadi juara bertahannya dari Banyumas, kalau kita tahun ini tidak mengirim, kasihan anak anak. Makanya kita lihat ini dengan peserta yang lain seperti apa," ungkapnya.
Selain itu, ia pun sangat mengapresiasi potensi pada dalang dalang cilik yang konsisten belajar mendalami seni pewayangan ini. Apalagi untuk anak seusia mereka yang kebanyakan lebih senang bermain smartphone.
"Bisa dibayangkan, anak seusia itu yang saya kira lebih suka dengan gadget. Tapi anak anak ini untuk mencapai ke level ini (menjadi dalang) tidak sederhana, karena dibutuhkan ketekunan dan tekad yang kuat, semangat ini lah yang harus kita berikan," ujarnya.
Sementara menurut Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga yang turut mendukung kegiatan budaya ini mengatakan jika festival dalang anak dan remaja ini adalah untuk melestarikan budaya bangsa khususnya wayang di lingkungan generasi muda. Selain itu dalam rangka meramaikan hari ulang tahun Korem 071 Wijayakusuma yang ke 61.
"Dengan adanya dalang dalang cilik ini untuk mencari bibit-bibit dalang, karena anak anak generasi muda ini selanjutnya akan menggantikan generasi kita semua. Selain itu supaya budaya bangsa, salah satunya pewayangan ini bisa terus tumbuh kembang di tengah gempuran budaya dari luar," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait