KISAH inspiratif yang dialami Alif, pria keturunan Bali itu menjadi mualaf setelah mencoba menguji kekuasaan Allah Swt.
Pria yang memiliki nama asli I Wayan Ari Sudana memilih namanya menjadi Alif setelah mualaf. Nama Alif diambil dari nama kepanjangannya yaitu I yang diartikan sebagai Alif dalam Islam.
Alif terlahir dari keluarga non-muslim yang taat beribadah. Ayahnya asli Bali dan ibunya dari Surabaya.
Kisah Alif berawal dari niatnya yang tidak berpikir sama sekali menjadi seorang muslim. Karena awalnya, keinginan Alif menjadi seorang non muslim yang taat beribadah sehingga dapat membahagiakan orang tuanya.
"Namun, Allah Swt berkehendak lain memberikan hidayah kepada saya di saat saya kala itu ingin menguji kekuasaan Allah," ujar Alif dalam tayangan di kanal YouTube Ngaji Cerdas dilansir Okezone, Minggu (4/9/2022).
Alif menyatakan bahwa dirinya ingin mencari tahu kebenaran bahwa Allah itu adalah Tuhan.
"Saya pengin tahu, apa benar Allah itu Tuhan," lanjutnya.
Alif menjelaskan, ketika dirinya ingin mengenal siapa Tuhan sebenarnya saat itulah mengetahui tentang Islam. Saat duduk di bangku kuliah, dari stasiun televisi yang menayangkan film-film kolosal berisi sosok-sosok agama tertentu, membuatnya senang melihat sosok hebat.
Namun, saat itu kebingungan melanda Alif karena dari tayangan tersebut, orang-orang yang dianggapnya hebat justru saling menyerang satu sama lain.
"Tapi di sisi lain saya bingung, karena saking banyaknya bahkan ada peperangan. Dari ketertarikan, saya malah menjadi kebingungan. Katanya Tuhan, tapi kok jadi membingungkan saya. Ini yang kuat yang mana," jelasnya.
Alif sampai menanyakan kepada orang tuanya, keyakinan mana yang harus dia percayai.
"Sampai tanya ke orangtua, harus menyembah yang mana. Mana yang paling kuat," tambahnya.
Kemudian seiring berjalannya waktu, petunjuk dan tuntunan tentang Islam pun makin membuka hati nuraninya. Hingga akhirnya dari segala keraguan tersebut, Alif langsung memantapkan hatinya untuk masuk Islam dan menemui salah satu rekannya agar dibimbing jadi mualaf.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait