Ingin Bahagiakan Orangtua, Anak Nelayan Pantang Menyerah Jadi Prajurit TNI AD Meski Seringkali Gagal
KENDARI, iNews.id – Meski berkali-kali gagal, Sandi (21), anak nelayan rumput laut dari Kampung Bajau Bungin Permai di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini punya semangat yang tinggi dan pantang menyerah. Dia pun tetap berjuang demi menggapai cita-citanya menjadi prajurit TNI AD.
Anak kedua dari lima bersaudara putra pasangan Taher dan Hawana ini kembali mendaftar jadi calon prajurit TNI AD. Kali ini, dia bisa mengikuti seleksi tingkat Pusat Calon Tamtama Prajurit Karir (CATA PK) Gelombang II TA 2021.
Sandi mengatakan kegagalannya dalam seleksi calon prajurit, seluruhnya di tingkat praparade dan parade di tingkat Sub Panda Kendari di tahun 2020 dan 2021.
"Kegagalan saya di parade di Caba tahun 2020 dan Catam gelombang II tahun 2020, kemudian Pra parade Caba PK tahun 2021," katanya saat diwawancarai sebelum berangkat ke Makassar, Kendari, Sultra, pekan lalu seperti dikutip dari iNews.id, Sabtu (20/11/2021).
Pemuda Bajau lulusan SMAN Tinanggea ini menyampaikan, dirinya termotivasi karena ingin membahagiakan orang tuanya. Dia juga ingin membuktikan, anak nelayan rumput laut bisa menjadi prajurit TNI AD. Ayah dan ibunya sudah sejak menjadi petani rumput laut, sebagaimana umumnya orang Bajau.
Rumput laut ditekuni kedua orang tuanya sejak dia kecil. Rumput laut dikeringkan lebih dahulu, setelah itu dijual ke pengepul dengan harga sekitar Rp20.000 per kilogram.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait