JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Uni Soviet bersatu kembali apa mungkin terjadi? Bila itu terjadi maka apa yang terjadi dengan kekuatan di dunia.
Runtuhnya Uni Soviet dan menjadi pecah dalam beberapa negara menjadi penyesalan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin berulang kali menyatakan penyesalannya atas runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Ia bahkan menyebut peristiwa tersebut sebagai keruntuhan “Rusia yang bersejarah”.
Para kritikus kemudian menilai pernyataan Putin tersebut menunjukkan upaya pemimpin Negara Beruang Merah itu untuk menciptakan Uni Soviet kembali.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam wawancara dengan CNN pada Januari 2022 lalu juga merasa yakin bahwa Putin ingin memulihkan Uni Soviet yang runtuh tiga dekade silam.
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan tentang apa yang terjadi jika benar Uni Soviet bersatu kembali?
Hal yang Terjadi jika Uni Soviet Bersatu Kembali
Membentuk Negara Uni Soviet merupakan federasi beberapa negara berpaham sosialis-komunisme yang sudah berdiri sejak 1922 bernama Republic Socialist Soviet (RSS).
Mengutip Bloomberg, Uni Soviet secara resmi runtuh pada 25 Desember 1991 dan kemudian terbagi menjadi beberapa negara berdaulat. Namun, bagaimana jika Uni Soviet bersatu kembali?
Apa hal yang akan terjadi jika hal tersebut benar-benar terjadi?
Jadi Negara Terluas di Dunia
Hal pertama yang akan terjadi Uni Soviet bersatu kembali adalah negara ini akan menjadi negara terluas di dunia.
Sebagaimana diketahui, dulunya Uni Soviet mencakup 15 negara, yakni Rusia, Ukraina, Belarus, Moldova, Lithuania, Latvia, Estonia, Georgia, Armenia, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, dan Kirgistan.
Secara keseluruhan, luas wilayah Uni Soviet mencapai seperenam daratan di Bumi. Jika bersatu kembali, luas wilayah Uni Soviet bahkan akan melebihi luas Australia, Antartika, maupun Amerika Selatan.
Bahkan saking luasnya, negara ini akan memiliki 11 zona waktu yang berbeda. Di sisi lain, Uni Soviet juga akan memiliki jumlah populasi yang sangat besar yakni hampir mencapai 300 juta jiwa pada 2017.
Kebangkitan Ideologi Komunis
Dalam segi politik, kemungkinan besar Partai Komunis Uni Soviet akan menjadi satu-satunya partai politik yang sah di dalam negeri. Kembali terbentuknya Uni Soviet juga digadang-gadang sebagai momen kebangkitan dari ideologi komunis.
Bahkan diduga hal ini juga akan mempengaruhi negara-negara yang berdekatan dengan Uni Soviet bagian timur, seperti Cekoslavia, Bulgaria, dan Rumania yang tergabung dalam blok barat. Jika menilik ke belakang, Uni Soviet dulunya merupakan sebuah negara adidaya, baik dari segi politik, ekonomi, hingga militernya. Negara ini merupakan pesaing ketat Amerika Serikat sejak dahulu.
Pengaruh Uni Soviet dalam Bidang Militer
Jika penyatuan Uni Soviet benar terjadi, maka negara ini akan mendapat sokongan dana militer sebesar USD 80,4 miliar, menjadikannya anggaran terbesar keempat di dunia.
Kemudian jumlah keseluruhan personel prajurit yang mereka miliki mencapai 32 juta orang. Yang lebih mengerikannya lagi adalah Uni Soviet akan memiliki nuklir terbesar di dunia, yakni 7.300 warheads dibandingkan dengan milik AS yang mencapai 6.970 warhead.
Dengan demikian, kebangkitan Uni Soviet tentu saja akan menandingi NATO yang beranggotakan Amerika Serikat dan para sekutunya. Hal ini kemungkinan akan menjadi penyebab untuk kembali terjadinya perang dingin yang bisa berakibat secara global.
Perekonomian Uni Soviet
Tak hanya dari segi luas wilayah, perekonomian Uni Soviet juga akan menjadi salah satu terbesar di dunia.
Dengan jumlah populasi sekitar 300 juta jiwa dengan pendapatan per tahun sebesar USD2.034 triliun, maka Uni Soviet akan menempati urutan kedelapan sebagai negara dengan terbesar di dunia.
Tak hanya itu, Uni Soviet juga akan menjadi negara penghasil minyak terbesar di dunia
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait