Dalam buku biografi "Edi Sudradjat, Back to Basic: Dari Operasi ke Operasi" karya Yudhistira ANM Massardi, Iwan Santosa dan Hendi Jo disebutkan, suatu ketika pada suatu siang di tahun 1988, Kolonel Sutiyoso (Asisten Operasi Komandan Jenderal Kopassus) dan Kolonel Agum (Asisten Intel Kopassus) diperintahkan untuk datang ke rumah Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Edi Sudradjat. Saat menuju rumah KASAD, mereka berdua sempat bertanya-tanya, ada apa gerangan?
Setiba di sana, ternyata sudah ada komandan mereka, Brigjen Kuntara. Rupanya Edi mengundang mereka bertiga hanya untuk mengajak bermain gaple. Singkat cerita, mulailah mereka masuk dalam permainan. Edi berpasangan dengan Kuntara, sedangkan Sutiyoso bermitra dengan Agum.
"Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando”
Meskipun menghadapi senior-seniornya, Agum dan Sutiyoso tetap melakukan perlawanan secara serius. Pada suatu kesempatan, Agum bisa menggaple kartu sehingga skor langsung berubah menjadi 2-0 untuk kemenangan pasangan Agum-Sutiyoso. Saking gembiranya atas kemenangan itu, Agum berteriak senang sambil menari-nari jejingkrakan.
Namun tak urung, sepulang dari rumah Edi, Agum sempat ditegur juga oleh Sutiyoso.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait