Purbalingga Bangun Banyak Aplikasi Untuk Mudahkan Layanan Birokrasi di Masa Pandemi

Aryo Rizqi
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan inovasi melalui aplikasi tersebut untuk meminimalisir kerumunan hingga penularan Covid-19. (Foto : Kominfo Purbalingga)

Amir juga menanyakan bagaimana layanan digitalisasi  Desa bisa menjangkau ke keseluruh Desa termasuk wilayah terpencil. Tiwi menjawab bahwa kendala infrastruktur digital sedang dicarikan solusi secara bertahap terutama masalah sinyal internet yang harus dikoordinasikan dengan semua pihak yang ada.

Tiwi juga menjawab pertanyaan Amir yang lain yaitu adakah parameter kepuasan masyarakat atas layanan digital yang dilakukan Pemkab. Tiwi menjawab bahwa antusiasme masyarakat atas layanan digital bisa dilihat dari tingginya animo masyarakat terhadap portal aduan masyarakat yaitu maturbup. Banyak masyarakat yang menggunakan layanan aplikasi tersebut untuk menyampaikan aspirasinya kepada Pemkab dengan respon yang cepat.

“Indikator kepuasan masyarakat bisa dilihat dari tingginya animo masyarakat atas layanan maturbup. Banyak masyarakat yang melakukan aduan dan aspirasi melalui aplikasi tersebut,” jawabnya.

Panelis lain, Dekan FISIP UNS Prof. Prahastiwi Utari menanyakan darimana inspirasi layanan digitalisasi dan sejak kapan road map keterbukaan Informasi dibangun. Tiwi menjawab bahwa Pemkab Purbalingga sudah melaksanakan perencanan keterbukaan Informasi dan digitalisasi layanan mulai dari tahun 2017 dengan mengadopsi apa yang dilakukan di Banyuwangi dan daerah.

“Sebetulnya kami sudah melakukan cetak biru smart city sejak tahun 2017 dengan mengadopsi apa yang telah dilakukan daerah lain seperti Banyuwangi. Tapi Pandemi Covid-19 juga membuat niatan kami untuk smart city sedikit mengalami kendala,” kata Tiwi.

Panelis yang memiliki pertanyaan tak kalah penting adalah Andre Noevi Rahmanto yang menanyakan bagaimana Purbalingga bisa mengkoordinasi satu data yang akan digunakan sebagai arah kebijakan dan perencanaan Pemkab Purbalingga. Tiwi menjawab bahwa koordinasi lintas OPD selalu dilakukan agar tidak ada data yang menyelisihi satu sama lain.

“Bappelitbangda, BPS dan juga Kominfo kami ajak koordinasi untuk menyatukan data sehingga tidak ada data yang menyelisihi satu sama lain,” ungkapnya.

Dalam menutup paparannya, Tiwi berharap agar Purbalingga mendapat predikat Kabupaten Informatif meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang berada pada level cukup informatif dan menuju informatif.

 

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network