Pertama; golongan orang yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat, sukses dunia sukses akhirat, plus dunia plus akhirat, hasanah dunia hasanah akhirat, Inilah yang selalu dimohonkan dalam doa sapu jagat. Orang yang sukses meraih dunia, dilimpahi harta yang cukup (bahkan berlimpah), ilmu yang bermanfaat, jabatan dan kehormatan yang tinggi, di segani masyarakat, keluarga dan anak cucu yang shalih, rumah tangga yang sakinah.
Seiring dengan itu, semua kesuksesannya di dunia, dia jadikan sebagai sarana untuk meraih sukses dan hasanah di akhirat, yang abadi. Tidak hanya rajin dengan ibadah-ibadah individual, seperti shalat tahajud, puasa sunnah, aktif sebagai jamaah masjid, tetapi juga, rajin melaksanakan ibadah-ibadah sosial, guna kepentingan masyarakat dan kaum dhu’afa. Di samping mengamalkan kesalehan individual, tidak lupa mengamalkan kesalehan sosial.
Orang tersebut telah dapat mengamalkan firman Allah SWT dalam surat Al Qhashash, 28:77 berikut:
وَابْتَغِ فِيْمَا اَتَاكَ الله الدَّارَالْاَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَا اَحْسَنَ اللهُ اِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ في الاَرْضِ اِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ الْمُفْسِدِيْن
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait