Kusni Kasdut Perampok dan Pembunuh Kejam, Nyawanya Dipertaruhkan Perang 10 November Surabaya

Solichan Arif
Kusni Kasdut, penjahat legendaris yang pernah turut berjuang di palagan perang 10 November Surabaya. Foto/Repro/MPI/Solichan Arif

KUSNI Kasdut sudah merasakan bagaimana angkernya penjara Semarang, Kalisosok Surabaya, dan Cipinang, Jakarta. Namun Kusni Kasdut juga berjuang di barisan terdepan  dalam hampir semua pertempuran besar di Surabaya.

Kusni Kasdut pernah merampok museum nasional, menembak mati polisi Semarang, menculik dokter Tionghoa di Surabaya. Membunuh miliader keturunan Arab di Jakarta, dan berkali-kali kabur dari penjara. 

Namun di masa penjajahan Jepang sebelum Indonesia merdeka, Kusni adalah prajurit Heiho, tentara bentukan Jepang.
Sebagai tentara di batalyon Matsumura Malang, ia banyak digembleng ilmu perang . Mengoperasikan senjata, mempelajari ilmu penyamaran, bertempur, menyabotase, bergerilya. 

Jauh sebelum peristiwa perampokan Museum Nasional Jakarta (1963) yang membuat namanya melegenda, Kusni Kasdut adalah pejuang kemerdekaan. Tidak banyak yang mengetahui cerita itu. Yang dipahami banyak orang, Kusni yang pernah mengenyam sekolah tekhnik adalah seorang penjahat besar yang ditakuti.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network