"Jadi itu yang harus dihargai. Plus bahasa isyarat juga bisa memberikan pemahaman pada orang tuli, contohnya ada juru bahasa isyarat orang tuli bisa melihat juru bahasa isyarat dengan jelas, itu adalah akses juga untuk kami," ujarnya.
Usai pernyataan tersebut, Mensos kemudian mendekatinya dan menyatakan bahwa dirinya tidak melarang mereka menggunakan bahasa isyarat. Ia hanya ingin melihat ikut melatih kemampuan berbicara mereka.
"Ibu sangat setuju sekali, tapi saya berharap kita harus mencoba. Ibu ingin coba berapa kemampuan anak untuk memaksimalkan telinganya, mulutnya, tidak boleh menyerah stefan, tidak ada kata menyerah, tidak boleh berhenti. Boleh belajar boleh tetap gunakan bahasa isyarat tapi ibu pingin melatih kalian semua untuk tidak menyerah,"ujar dia.
Sebelumnya, kejadian ini berawal saat Mensos memperlihatkan lukisan pohon milik salah satu anak penyandang disabilitas rungu wicara dan autisme bernama Anfield Wibowo diatas panggung. Namun disela-sela acara Mensos meminta anak itu berbicara.
"Kamu melukis pohon karena ingin kami semua tidak merusak bumi, kan. Kamu ibu minta bicara. Tidak pakai alat, kamu bicara,"ujar Mensos kepada Anfield.
Saat diberikan mikrofon, Anfield pun tak kunjung bicara sehingga naikknya Stefanus ke panggung yang menjadi rangkaian acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 yang akan diperingati tanggal 03 Desember 2021 ini.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait