PURWOKERTO , iNews.id - Bupati Banyumas Achmad Husein ikut menari Ebeg saat penganugerahan Festival Ebeg Kreatif dan Festival Kesenian Langka Sabtu, (4/12/2021) di Gedung Soetedja Purwokerto. Festival sendiri dilaksanakan secara virtual melalui YouTube dengan tujuan sebagai apresiasi dan ikhtiar pelestarian seni tradisional Banyumasan.
Menurut Husein kegiatan ini merupakan kepedulian Pemkab Banyumas terhadap seniman tradisional yang saat ini secara ekonomi terpapar kondisi pandemi Covid-19. Bupati juga berharap agar seni budaya tidak punah harus bisa inovatif tanpa menghilangkan tradisi yang ada. Para seniman juga diminta tidak kaku pada pakem, namun juga disesuaikan dengan selera pasar.
"Saat ini para milinial suka yang praktis, sehingga para seniman harus tahu pasar. Karena kalo hanya berkutat pada pakem kemungkinan akan ditinggalkan. Tadi saya melihat penampilan Ebeg yang cukup inovatif, pemainnya begitu menghayati sehingga enak untuk disaksikan," kata Husein dalam rilis yang diterima.
Husein menambahkan adanya festival seni kreatif ini adalah inisiatifnya yang didasari pada keluhan para seniman khususnya Ebeg yang tidak bisa pentas selama hampir 2 tahun. Maka dia memerintahkan Dinporabudpar untuk menggelar kegiatan ini.
Usai memberikan sambutan Husein kemudian mengundang Pembina Pakumas Suherman, Kepala Dinporabudpar, pegiat seni Edi Romadon, Jarot Setyoko, dan undangan lainnya untuk naik panggung. Mereka didaulat untuk ikut menari Ebeg dengan dipandu oleh Pemain Ebeg dari kelompok Kidang Kencana Desa Karangtengah kecamatan Baturraden.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani mengatakan bahwa festival Ebeg diikuti sebanyak 66 kelompok seni, sedangkan kesenian langka diikuti sebanyak 15 kelompok. Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) dan Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas).
"Semua peserta yang mengikuti lomba mendapatkan dana stimulan sebesar masing-masing Rp 5 juta dipotong pajak," katanya
Terpisah Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) Sadewo Tri Lastiono menyatakan, dua festival seni tradisi tersebut menunjukkan komitmen Pemkab Banyumas yang sangat besar terhadap seni tradisional Banyumasan, sekaligus terhadap kondisi susah para seniman yang diakibatkan pandemi Covid-19. Sadewo yang juga Wakil Bupati Banyumas tersebut berharap, festival seperti itu bisa dilakukan secara rutin.
Sadewo mengaku belum semua kelompok tersentuh bantuan pada kegiatan ini, tetapi kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menstimulasi para seniman untuk terus berkesenian secara kompetitif.
"Untuk kelompok ebeg saja, ada 500-an kelompok yang terdaftar, walaupun yang aktif sekitar 257 kelompok. Itu belum termasuk kelompok lengger, kelompok calung, kelompok pedalangan dan kelompok seni tradisi lainnya,” terangnya.
Sementara pembina Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas), Suherman, sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemkab tersebut.
“Sebagai orang tua yang masih bermimpi seni tradisi Banyumasan bisa moncer lagi, saya setuju jika kegiatan seperti ini dilakukan secara berkala. Tidak hanya ebeg saja, tetapi juga seni tradisi yang lain,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas itu.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait