"Hasil kajian tim independen, dan setelah melihat keberhasilan bus Trans Jateng (diluncurkan Pemprov), masyarakat Banyumas masih sangat familier dengan angkutan umum, akhirnya terpilih," ucapnya.
Bus Trans Banyumas dilengkapi dengan tempat meletakkan sepeda yang posisinya berada di depan bus. Bahkan, Banyumas merupakan satu-satunya daerah yang mempunyai bus khusus disabilitas dalam program BTS yang diberikan di beberapa kota di Indonesia.
Sementara menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, dari beberapa kota besar lainnya yang mendapatkan bantuan dari Kementerian Perhubungan lewat program buy the service (BTS), Kabupaten Banyumas mendapatkan prioritas berdasarkan survei yang dilakukan. Bahkan, Banyumas merupakan kabupaten satu-satunya dari beberapa kota besar yang mendapat program tersebut.
"Alhamdulillah Karena Banyumas dapat prioritas, karena memang dari data seluruh survei dari perhitungan lalulintas dan karakteristik masyarakatnya ini, yang paling memungkinkan di Banyumas. Jadi BTS yang pertama untuk tingkat kabupaten," ujarnya.
Husein juga meminta kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan fasilitas bus Trans Banyumas ini. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Bus nya jangan hanya muter muter tapi tidak ada isinya, mumpung satu bulan ini masih gratis, jadi dicoba merasakan sendiri. Tapi tetep prokes, protokol kesehatan tetep harus disiplin, dijaga betul, pakai masker sebelum naik bus, lalu didalam bus juga jaga jarak," katanya.
Agar bisa memanfaatkan layanan bus Trans Banyumas ini, masyarakat diminta untuk dapat terlebih dahulu mengunduh aplikasi 'Teman Bus' melalui smartphonenya. Hal tersebut untuk mengetahui rute, halte terdekat hingga jadwal kedatangan bus.
Setidaknya terdapat 52 unit armada bus Trans Banyumas yang disiapkan, namun yang dioperasikan hanya 46 bus, sedangkan enam bus lainnya akan digunakan sebagai cadangan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait