PURWOKERTO, iNewsPurwokerto-Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed), Capra Pala, menggelar aksi menanam pohon secara serentak di seluruh Indonesia, Minggu (13/11/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-45 Capra Pala, yang jatuh pada 10 November 2022.
Ketua Capra Pala, Fafa Chrisnandy mengatakan, aksi tanam pohon dipusatkan di kawasan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Di sini, anggota Capra Pala, baik anggota biasa maupun anggota luar biasa (alumni Fapet Unsoed), akan menanam 400 pohon. Bagi anggota yang tidak hadir di Baturraden, mereka akan menanam pohon di daerahnya masing-masing.
“Aksi menanam pohon ini selaras dengan tema HUT ke-45 ini, yakni Rawat Kenangan, Tanam Harapan dalam Cangkir Persaudaraan,” ujar Fafa di Purwokerto, Banyumas, Kamis (10/11/2022).
Pohon berguna memberikan oksigen dan udara bersih untuk manusia. Pohon juga bisa menjadi sumber makanan sekaligus memerangi perubahan iklim. “Kami menyebutnya Oxygen Invest. Dengan menanam pohon, kita sudah berusaha membuat dunia lebih sehat untuk kehidupan masa depan,” ujarnya.
Dia berharap, aksi ini akan bergaung, sehingga memacu kesadaran kolektif tentang pentingnya menanam pohon bagi kehidupan anak cucu kelak. “Mari kita lestarikan alam untuk kehidupan kita bersama,” kata Fafa.
Salah satu Anggota Luar Biasa Capra Pala, Endarto Tri Prajoko menyambut baik rencana aksi tanam pohon ini. Dia bersama puluhan anggota luar biasa Capra Pala dari berbagai daerah, akan hadir di Baturraden pada Minggu, 13 November 2022. “Ini kegiatan yang sangat baik. Harus kita sukseskan,” ujar alumni Fapet Unsoed angkatan 1987, yang kini berdomisili di Semarang, Jawa Tengah ini.
Selain Endarto, sejumlah anggota luar biasa yang memastikan hadir di Baturraden, yakni Puji Astuti (Jakarta/angkatan 1989), Niken Istamaririn (Kalimantan/angkatan 1988), Yosepha Endang (Palu/angkatan 1987), Bambang Pujiatmoko (Lampung/angkatan 1984), dan Tatang Elmy Wibowo (Yogyakarta, angkatan 1994). Dan masih banyak lagi Anggota Luar Biasa (ALB) lintas angkatan yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Tentang Capra Pala
Capra Pala lahir di Purwokerto pada 10 November 1977. Saat itu, perkembangan minat dalam bidang kepencintaalaman di Indonesia pada tahun 1970-an, berhubungan erat dengan revolusi industri di berbagai belahan dunia terutama bagi negara-negara berkembang. Pada saat itu bermunculan organisasi pecinta alam sebagai reaksi dari keadaan tersebut.
Sama halnya dengan mahasiswa Fapet Unsoed, mereka yang memiliki hobi kepecintaalaman mulai merintis berdirinya organisasi pecinta alam. Perintisan ini diprakarsai oleh beberapa orang mahasiswa yang gemar berdiskusi hingga larut malam dan mempunyai rasa persaudaraan tinggi. Mereka menamakan dirinya Midnight Man, yang dimotori oleh Noor Singgih Prodjodipuro. Pada tahun 1977 baru direalisasikan oleh Ketua Senat Mahasiswa Fapet Unsoed, Pratiwanggono Purwosuprodjo bersama pencetus ide dan merupakan organisasi pertama kali di lingkungan Unsoed. Pendukung ide ini antara lain Fahmi Sanusi, Cahyo Seetiadi, Dedi Purwanto, Priono Sastro Sudipo, Agus Joko Purnomo, Siswadi, Hartono, Agus Sulistio, Dewi Tri Murti, Endang Hadiningsih, Agus Budiman, Sarono Budi Harjo, Suryo Sumargo, Dedi Suwardi, Bambang Sulistio, Bambang Tri Wahyu, Aladin Nasution, dan TDP Ani Soe.
Tonggak berdirinya Capra Pala adalah dengan adanya kegiatan pelacakan Rute Gerilya Eks Tentara Pelajar Bridge XVII, pada 10 November 1977. Tanggal inilah akhirnya dideklarasikan sebagai tanggal lahir Capra Pala. Nama Capra diambil dari nama genus kambing yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap segala keadaan untuk tetap survive di lingkungan buruk, sedangkan pala merupakan singkatan dari pecinta alam.
Kini Capra Pala memiliki ratusan anggota, baik yang berstatus mahasiswa Fapet Unsoed (anggota muda dan anggota biasa), serta alumni Fapet Unsoed (anggota luar biasa) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri.
Editor : Alfiatin
Artikel Terkait