JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Membanding-bandingkan gaji yang didapat dengan gaji yang diterima orang lain adalah salah satu penyakit hati.
Ini adalah penyakit hati yang menjadi sumber ketidakbahagiaan seseorang. Padahal Allah Ta'ala sudah menjamin dan mengingatkan agar manusia bersyukur dengan apa yang diperoleh.
LIHAT JUGA:Godaan Setan Mengawali Hari, Cegah Muslim Sholat Subuh Berjamaah di Masjid
Bila hal ini terus dilakukan, terus membanding-bandingkan gaji maka akan semakin sulit bersyukur.
LIHAT JUGA: Konstantinopel Ditaklukkan Muhammad Al-Fatih, Nabi Muhammad SAW Sudah Sampaikan Sebelumnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim, no. 2963)
LIHAT JUGA: Doa Hubungan Suami Istri, Memohon Jauhkan dari Turut Campur Setan
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menyebutkan sifat yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah qanaah.
Apa itu Qanaah?
Qanaah berasal dari kata qani’a, yaqna’u, qunuu’an, qana’atan, berarti rida (nerimo), yaitu ar-ridhaa’ bil yasiir minal ‘athoo’, rida dengan pemberian yang sedikit.
As-Suyuthi dalam Mu’jam Maqalid Al-‘Ulum sebagaimana melansir laman Rumaysho mengatakan, “Qanaah itu rida dengan yang sedikit (kurang dari cukup, tidak bergaya dengan sesuatu yang memang tidak ada, dan merasa cukup dengan yang ada.”
Ibnus Sunni berkata,
القناعة الرضا بالقسم
“Qanaah adalah ar-ridhaa bil qismi, rida dengan pembagian.”
Al-Munawi berkata,
القناعة الإقتصار على الكفاف
“Qanaah adalah al-iqtishaar ‘alal kafaaf, merasa cukup dengan yang sedikit.” (Diambil dari Mawsu’ah Nadhrah An-Na’iim, 8:3167-3168)
"Jangan banding-bandingkan gaji kita dengan orang lain. Nantinya, kita akan lupa untuk bersyukur," ujarnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait