Dalam masa tahanannya, ia menyelesaikan karya terbesarnya yang berjudul Tafsir Al-Azhar. Nama Azhar ia sematkan sebagai pengingat nama masjid yang biasa ia gunakan untuk berceramah di Jakarta. Pada tahun 1965 hingga 1966, kekuatan komunis mulai musnah dari bumi Indonesia. Buya Hamka dibebaskan pada tahun 1967. Karena merasa kondisi belum cukup aman, Hamka hijrah ke Malaysia. Sekembalinya dari Malaysia, Hamka mendirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait