Mereka kemudian mencapai kompromi setelah sang suami memintanya untuk pergi ke rumah orang tuanya selama beberapa waktu untuk memikirkan kembali dan membuat keputusan.
“Saya pergi ke rumah keluarga saya menunggu dia menelepon atau bertanya tentang saya, tetapi dia tidak pernah melakukannya. Kecerobohannya tentang perasaan saya mendorong saya untuk mengajukan kasus perceraian (khula) ke pengadilan keluarga," ujar wanita tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta