Dilansir dari Al Jazeera, disebutkan, WHO menyatakan penyebaran cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), tingkat kewaspadaan tertinggi organisasi kesehatan global, pada 23 Juli.
“Ketika wabah cacar monyet meluas awal tahun ini, bahasa rasis dan menstigmatisasi secara online, di lingkungan lain dan beberapa komunitas diamati dan dilaporkan ke WHO,” kata badan kesehatan PBB itu, Senin, (28/11/2022).
WHO meluncurkan proses konsultasi publik untuk menemukan nama baru untuk penyakit tersebut awal tahun ini dan menerima lebih dari 200 proposal.
Salah satu nema populer yang disarankan publik adalah "mpox" atau "Mpox", yang antara lain diajukan oleh organisasi kesehatan pria REZO. Direktur REZO mengatakan pada saat itu bahwa penghapusan kata monyet membantu orang menangani keadaan darurat kesehatan dengan serius.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait