Inflasi Tahunan Purwokerto dan Cilacap pada Desember 2022 Melandai

Arbi Anugrah
Inflasi Tahunan Purwokerto dan Cilacap pada Desember 2022 Melandai. (Foto: Dok, iNews.id)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Desember 2022 secara tahunan masing-masing tercatat sebesar 6,49% (yoy) dan 6,81% (yoy). Capaian inflasi tahunan tersebut melandai jika dibandingkan inflasi tahunan pada November 2022.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, walaupun tingkat inflasi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada November 2022. Namun secara bulanan, inflasi pada kedua daerah tersebut terpantau meningkat yang didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

"Peningkatan harga beras terjadi sejalan dengan penurunan pasokan akibat belum dimulainya masa panen beras. Harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga meningkat akibat peningkatan permintaan di akhir tahun dan implementasi kebijakan afkir dini. Selain itu, curah hujan tinggi mempengaruhi produksi komoditas cabai rawit," kata Rony Hartawan dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).

Menurut dia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas dan Cilacap telah melakukan penguatan sinergi program pengendalian inflasi serta penanggulangan dampak inflasi melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Program yang dilakukan dantaranya melalui pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah untuk beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, aneka cabai, bawang merah, dan daging ayam ras. Lalu pelaksanaan program urban farming melalui gerakan tanam cabai di pekarangan," ujarnya.

Bukan hanya itu, upaya yang dilakukan juga dengan pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas bawang merah dan beras dan pelaksanaan capacity building dan studi banding TPID.

Untuk perkembangan Inflasi di Purwokerto pada Desember 2022 tercatat sebesar 0,49% (mtm), meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,31% (mtm). Inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,57% (mtm). 

"Dilihat dari komoditasnya, komoditas yang mendorong peningkatan inflasi antara lain adalah beras, telur ayam ras, tarif kereta api, rokok kretek filter, dan minyak goreng. Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga komoditas seperti sawi putih, nangka muda, kangkung, dan wortel," jelasnya.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network