“Itu menjadi salah satu alternatif dari sekian permainan yang mengabungkan psikomotorik, afektif dan knowledge. Harapannya dengan hadirnya latto latto itu orang tergerak banyak alternatif permainan dari pada segedar main game atau gadget,”ujarnya.
Rektor UMP Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso saat memberikan sambutan. (Foto: Istimewa)
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M Si mengatakan pihaknya tidak akan melarang permainan lao latto tersebut.
“Sampai saat ini saya belum sampai melarang adanya permainan latto latto. Karena saya yakin guru-guru kami juga sudah paham betul. Saya juga yakin siswa yang ada di Banyumas memahami itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joko Wiyono mengatakan permainan lato lato ini memiliki unsur belajarnya, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Yang terpenting dalam permainan lato lato itu ada pengawasan, yaitu untuk proposi tempat dan juga penggunaanya. Paling tidak dengan permainan lato lato ini bisa mengurangi anak-anak bermain gadget,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait