Ditemui di kantor LBH Solo Raya Justice di Kelurahan Pajang Laweyan, Nk sambil meneteskan air mata menceritakan kejadian tersebut, mulai perkenalan dirinya dengan pelaku soal diiming-imingi usaha.
Dia juga mengaku dimintai tolong mendampingi pelaku periksa penyakit gulanya berobat ke salah satu rumah sakit di solo, namun dibelokkan ke hotel. “Saya diancam dibunuh menggunakan pisau belati. Saya dipaksa untuk melayani nafsu bejatnya,” katanya sambil terisak tangis.
“Dia mengancam kamu yang mati atau keluargamu, anakmu bisa tak culik. Dia mengancam lah. Sehingga keterpaksaan melayani dari siang hingga subuh,” katanya. Setelah dua hari di hotel di kawasan Laweyan, kata dia, pelaku menjanjikannya boleh pulang setelah mengantarnya ke Purwokerto.
Namun Nk justru dibawa ke hotel lain di daerah Salatiga hingga akhirnya korban melawan melawan dan meminta tolong ke karyawan hotel untuk melarikan diri.
“Dari situ saya punya insting, saya lawan dia, saya ambil HP saya yang disita terus saya amankan tongkatnya. Saya gedor-gedor pintu dari teriak tolong..tolong,” kata Nk.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait