Setelah beberapa hari ditawan, Soegi pun dibebaskan, disuruh keluar markas untuk kembali ke masyarakat. Namun Soegi tak begitu saja mengiyakan. Berulang kali Arnold meminta Soegi pulang, namun Soegi tak mau karena takut itu hanya alasan untuk menembaknya dari belakang dan beralibi Soegi melarikan diri untuk ditembak.
Akhirnya Arnold pun mengantar Soegi dengan mobil jeep diturunkan di sekitar pasar Ambarawa dan kemudian pulang. Waktu telah berlalu belasan bahkan puluhan tahun. Soegi yang tinggal di Jalan Siliwangi No 468, tepatnya depan makam Belanda Kalibanteng Semarang tak sengaja bertemu dengan rombongan orang-orang Belanda yang sedang ziarah.
Dengan spontan dia menggunakan kemampuannya berbahasa belanda untuk bercakap-cakap. Mereka, menurut Soegi, ada yang bekas tentara Belanda dan umumnya pernah bertugas di Semarang dan Ambarawa. Dari cerita kisah masa lalu Soegi pada orang-orang Belanda tersebut, sampai lah kepada Arnold de Lange yang tinggal di Belanda.
Dalam kurun waktu yang tak lama, Arnold de Lange berkunjung ke Indonesia dan mampir ke Semarang. Saat ini lah digunakan Arnold untuk mengunjungi Soegi. Arnold bahagia bisa bertemu dengan Soegi sekitar tahun 1992.
Bahkan kala itu juga sempat reunian dengan para mantan pejuang Palagan Ambarawa di Koffe Eva Banyudono Ambarawa. Persahabatan Arnold-Soegi terjalin penuh akrab dan kekeluargaan meski usianya menapaki senja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait