Banyumas Disebut Terbaik dalam Pengelolaan Sampah, Minta Dukungan Pertamina

Elde Joyosemito
Talk Show Menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia di Auditorium Prof Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah pada Rabu (15/2/2023). (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Pengelolaan sampah di Banyumas disebut salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah mengajak Bupati Banyumas Achmad Husein ke Konferensi Perubahan Iklim di Mesir pada November 2022 lalu dan forum PBB di Bangkok, Thailand. 

Dalam paparannya, Bupati Banyumas mengatakan pihaknya mengelola sampah dari hulu sampai hilir dengan melibatkan kelompok swadaya masyaralat (KSM). “Yang tidak kalah penting adalah offtaker atau pembeli dari hasil sampah. Kami memiliki program Sumpah Beruang atau sulap sampah berubah jadi uang,”katanya dalam Talk Show Menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia di Auditorium Prof Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah pada Rabu (15/2/2023).

Misalnya saja, sampah organik yang kemudian menjadi pakan magot. Magot kemudian dapat dijual. Kotoran magot jadi pupuk namanya kasgot. Kemudian ada juga sampah anorganik yang jadi RDF. RDF merupakan bahan bakar semen. Kami menjualnya ke Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Cilacap.

Dalam kesempatan itu, Bupati meminta bantuan kepada Pertamina untuk memberikan bantuan kepada KSM-KSM yang ada di Banyumas. “Saya berterima kasih kepada Pertamina, karena sudah membantu satu KSM. Tetapi di Banyumas ada 29 KSM. Ini saya penyambung lidah KSM lain,”ujarnya.

Di tempat yang sama Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengatakan pihaknya telah membantu salah satu KSM Sumber Rejeki di Sumpiuh Banyumas sejak tahun 2020 dan program masih berlangsung sampai sekarang.

“Pertamina terus memberikan dukungan kepada pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat, salah satunya adalah pengelolaan sampah. Di KSM setempat, anggotanya ada 29 orang. Pendapatan yang diperoleh berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,3 juta per bulan setelah menangani sampah. Kami memberikan dukungan dalam bentuk peralatan dan peningkatan skill,”jelasnya.

Terkait dengan permintaan Bupati, Pertamina tentu akan mendukung. Namun, nanti akan disesuaikan alokasi anggaran TJSL atau CSR yang ada.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network