Untuk gejala kelumpuhan tidur ini diantaranya tidak bisa bergerak atau berbicara meski sudah bangun atau terbangun dari tidur. Selain itu, fenomena rep repan atau kelumpuhan tidur ini juga memiliki gejala lain diantaranya.
* Kesulitan bernapas hingga dada terasa sesak
* Masih bisa menggerakkan bola mata
Beberapa orang masih bisa membuka mata saat terjadi kelumpuhan tidur, namun ada juga yang tidak bisa.
* Berhalusinasi
Seolah-olah ada seseorang atau sesuatu di dekatnya.
* Merasa takut
Menurut jurnal Gilliam tahun 2008, kelumpuhan tidur dapat terjadi selama beberapa menit hingga dua puluh menit. Setelah itu, Anda akan dapat bergerak dan berbicara dengan normal kembali, meskipun mungkin masih ada rasa tidak nyaman atau takut untuk tidur kembali.
Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, hal utama yang harus diperhatikan adalah jangan panik. Karena berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Clinical Psychological Science, sensasi panik saat terjadi sleep paralysis justru akan membuat seseorang semakin depresi.
Cara Mengatasi Kelumpuhan Tidur
* Jangan panik dan usahakan untuk tetap tenang, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan sekencang mungkin beberapa kali. Lalu, coba paksakan tubuh Anda untuk bergerak sebagai bentuk perlawanan.
* Jalani gaya hidup sehat seperti tidur yang cukup, berolahraga teratur, berhenti merokok atau minum alkohol.
* Latihan pernapasan sebelum tidur untuk mencegah kelumpuhan tidur muncul kembali salah satunya seperti yoga.
* Atur pola tidur 7-8 jam sehari.
* Kurangi tingkat stres
Demikian ulasan terkait fenomena rep repan atau kelumpuhan tidur. Semoga informasi yang berhubungan dengan Sleep Paralysis dapat menambah wawasan Anda, sehingga dapat mengatasi kelumpuhan tidur dengan tidak panik.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait