Puhua Gelar Science and Business Fair 2023, Ada Robot Pembersih

Elde Joyosemito
Siswa perancang sebuah robot pembersih lantai atau vacuum cleaner berbasis sebuah perangkat elektronik bernama Arduino. (Foto; Istimewa)

Siswa SD Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua) pamerkan karya ilmiah hologram, circuit electric hingga katrol. 


Para siswa mempraktikkan karya. (Foto: Istimewa)
 
Science Fair yang diselenggarakan di tempat yang sama ini juga menghadirkan 36 karya ilmiah siswa kelas 3-6 SD Puhua di bawah bimbingan Indah Nurrohmah, guru senior yang dikenal sebagai pencetak siswa-siswi kreatif melalui tangan dinginnya yang jeli.

Tahun ini SD Puhua mengusung Science Fair  bertema “Experience The World with Five Senses : Sight, Smell, Touch, Taste, Hearing”.

Menurut Kepala Sekolah SD Puhua, Yohanes Tri Cahyadi, “Lima indera (5 senses) manusia menjadi inspirasi membangun penelitian ilmiah ini karena kesatuan panca indera di dalam tubuh manusia mewakili seluruh elemen hidup yang mendasar. Mulai dari penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, hingga tekstur.”

Proyek berbasis Hearing atau pendengaran antara lain ada Sound Vibration in Water, hingga Seeing Sound. Lalu dengan indera penglihatan, ada proyek sains membuat hologram, optical illusion in water, hingga circuit electric. Di indera penciuman ada siswa yang membuat yoghurt, sistem peragian (yeast), hingga melihat reaksi bikarbonat akibat pencampuran soda dan cuka. 

Di indera sentuhan atau touch, siswa bereksperimen dengan beragam alat dan bahan, mulai dari animal adaptation, membuat parasut, dan masih banyak lagi. 

Ada sekitar 36 hasil karya sains yang dipersiapkan sejak Desember 2022 oleh siswa kelas 3 sampai 6 SD Puhua yang terbagi atas kelompok berisi 4 sampai 5 anak. Khusus siswa SD, proyek sains dimulai dengan sebuah hasil analisa berbentuk poster presentation berukuran satu meter yang isinya adalah laporan penelitian beserta pembuktian uyang diujikan di hadapan pengunjung. Lalu siswa harus bisa membuat data grafik lengkap dengan foto, juga tujuan dan masalah, serta hipotesis awal, dan prosedur. 

Anak anak juga diajak berpikir sistematis melalui pembuatan result/hasil, konklusi, hingga rekomendasi. Penjelasan ini akan dipajang di setiap meja pameran dan siswa akan menjelaskan hasil analisanya secara langsung pada para pengunjung pameran. 

“Di titik ini siswa didorong mampu berpikir kritis, memiliki penalaran yang logis, juga membuat tindakan yang sistematis untuk mencapai hasil yang diinginkan,”ujar Yohanes.     

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network