Perindo Angkat Anak Asuh Pemuda Difabel di Banyumas, Miliki Karya Seni Membuat Wayang

Arbi Anugrah
Ketua DPW Perindo Jawa Tengah, Mayjen TNI (Purn) Wuryanto mengunjungi pemuda difabel di Banyumas yang mampu membuat wayang. Foto: Arbi Anugrah

Sementara itu, Nardi mengungkapkan rasa terimakasih atas dukungan yang ia dapat dari Partai Perindo. Ia berharap hasil karya seninya ini bisa dijual dan menghasilkan guna kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk biaya ke rumah sakit setiap bulannya.

"Alhamdulillah bagus (jadi anak asuh Perindo), saya berharap dapat lancar, karya seninya bisa di jual dan bisa menghasilkan untuk kebutuhan sehari-hari dan buat berobat juga setiap bulan," ucap Nardi.

Nardi mengungkapkan jika kelumpuhan yang dideritanya sudah ia alami sejak kecil, saat ini sudah sekitar 20 tahun ia harus hidup dan menjalankan aktivitas di atas tempat tidur. Termasuk saat membuat wayang. 

Kemampuan Nardi dalam membuat wayang ia pelajari secara otodidak tanpa ada pelatihan khusus, meski awalnya ia hanya pandai melukis. Namun setelah Nardi tidak bisa kemana-mana akibat kelumpuhan tersebut, ia pun mencari kesibukan dengan membuat wayang.

"Saya dulu waktu masih kecil suka main PS, terus lama kelamaan buka rental PS, main sama anak anak. Memang suka melukis setelah jatuh, cuma karena kebingungan mau ngapain, jadi melukis. Lalu bikin wayang dari kertas karton, kesulitannya di pemasaran, kadang tersendat, setahun bikin setahun tidak, kalau ada pesenan baru bikin," ujarnya.

Tangannya sangat lihai melukis berbagai karakter pewayangan seperti Anoman, Werkudara, Punakawan, Srikandi dan tokoh pewayangan yang lainnya. Selama ini, Nardi biasa memanfaatkan media sosial Facebook untuk menjual hasil karyanya tersebut.

Untuk proses awal membuat wayang karton ini biasanya ia lakukan dengan cara menggambar karakter wayang di atas karton. Setelah itu karton dipotong dengan mengikuti pola yang sudah ia dilukis. Kemudian kertas karton tersebut akan dilubangi, hingga proses akhir yakni pengecatan.

"Kalau diubah ke kulit lebih bagus dan lebih baik, cuma bikinnya lebih sabar, karena lebih detail dan masih belajar juga saya. Memang belum pernah bikin wayang dari kulit, cuma sudah tahu cara caranya," katanya.

Sedangkan menurut Yosi Soraya yang juga merupakan Divisi hukum legalitas dan perizinan Perindo DPD Banyumas mengungkapkan jika dirinya sangat tersentuh ketika melihat kondisi Nardi. Namun dibalik kondisinya itu, ternyata Nardi memiliki kemampuan seni yang luar biasa. 

"Saya sempat penasaran, makanya saya mencari tahu dan langsung saya kabari pak Wuryanto untuk membantu menyebarkan, terutama karya seninya dan yang kedua saya ingin meningkatkan kesejahteraan anak bangsa yang memiliki karya karya seni luar biasa ini," ungkapnya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network