CILACAP, iNewsPurwokerto,id - Napi di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan tidak hanya menjalani hukuman atas perbuatannya. Namun, ada kegiatan lainnya di antaranya pelatihan pembuatan pupuk organik.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina RU IV Cilacap yang bekerja sama dengan Lapas Nusakambangan. Ada 100 napi yang mengikuti pelatihan tersebut, kali ini para napi dari Lapas Kembang Kuning.
Pelatihan yang berlangsung pada pekan lalu. Pemateri adalah Ustadz Mauludin, staf BDI yang juga aktif pada kampanye penyelamatan lingkungan. Dai Pendamping dari BDI Pertamina RU IV, Ustadz Hasan Makarim menyebutkan pelatihan ini penting untuk menambah keterampilan para napi.
“Selama mereka masih menjadi warga binaan hasil pelatihan ini bisa diaplikasikan di area lapas karena semua potensi ada di sini. Selanjutnya setelah mereka nanti bebas dan kembali ke masyararakat, bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan,”ujarnya.
Sehingga pelatihan ditargetkan dilakukan beberapa tahap sampai para napi benar-benar mahir dan bisa mandiri memraktikkannya. “Apa yang dilakukan Lapas Kembang Kuning ini bisa menjadi proyek percontohan. Jika terbukti berhasil bisa disebarluaskan di lapas-lapas lain di Nusakambangan maupun Cilacap kota,”tambahnya.
Sementara itu Ustadz Mauludin menerangkan beberapa alasan pentingnya sosialisasi pupuk organik. Di antaranya program pemerintah ‘Kembali ke Alam’, timbulnya penyakit akibat konsumsi kimia, dan residu pestisida di tanah maupun tanaman.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
