"Saya menyebutkannya kepada suami saya, saya seperti, 'Apakah kamu ingin membantuku?'," kenangnya. "Dia seperti, 'Aku akan melakukan itu untukmu. Aku mungkin muntah, aku mungkin muntah, tetapi aku akan melakukannya untukmu.’ Jadi kami melakukannya," ujarnya.
“Kami mengambil mangkuk ini dan meletakkannya di samping sehingga dia bisa memuntahkannya, dan saya menyusui suami saya. Ya Tuhan!" Mengingat bagaimana situasinya terungkap, dia menjelaskan: "Pada awalnya dia merasakan sedikit dan dia seperti, 'Ini sebenarnya sangat manis'." “Tetapi kemudian pada akhirnya ketika dia membuka sumbatannya, dia pada dasarnya muntah karena itu mulai mengalir karena sumbatannya hilang, dan itu sudah cukup. Cukup!" sambung dia.
Terlepas dari kenyataan bahwa suaminya membersihkan penyumbatan, tindakan itu ternyata memengaruhi kesehatan mental mereka berdua.
“Saya merasa seperti saya menderita PTSD [gangguan stres pascatrauma],” ujarnya sembari tertawa. "Saya merasa saya tidak bisa menatap mata kalian sekarang...Saya merasa seperti kami terikat seumur hidup."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait