Fenomena Hujan Es di Purbalingga, BMKG: Langit Purbalingga Diselimuti Awan Cb

Elde Joyosemito
Awan Cb menyelimuti Purbalingga dan Banyumas

PURBALINGGA, iNews.id Hujan es dilaporkan di sejumlah desa di Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. Fenomena hujan es terjadi karena adanya awan cumulonimbus (Cb).

Di sejumlah media sosial baik Facebook, Youtube dan grup-grup WA, warga membagikan fenomena hujan es tersebut. Kejadian pada Senin (27/12/2021) sore.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan bahwa pada saat peristiwa terjadi, wilayah Purbalingga dan Cilacap diselimuti awan Cb.

“Dari Pantauan foto satelit cuaca Himawari, pada pukul 08.00 UTC (15.00 WIB), wilayah Banyumas dan Purbalingga sudah diselimuti awan Cumulonimbus, yang ditandai dengan warna orange keputihan dan warna merah,”jelasnya. 

Sementara dari laman BMKG menyebutkan, fenomena hujan es/hasil merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Kejadian hujan lebat/Es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat

• Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
• Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
• Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
• Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
• Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
• Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
• Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
• Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Sifat-sifat putting beliung/angin kencang berdurasi singkat

• Sangat lokal
• Luasannya berkisar 5 - 10 km
• Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit
• Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba)
• Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
• Bergerak secara garis lurus
• Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 %
• Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung
• Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network