Saat Berusia 55-60 Tahun Apa yang Hendak Anda Katakan Terhadap Sosok Seorang Ayah 

Vitrianda Hilba Siregar
Seorang ayah terkadang keras dalam mendidik anak, namun di dalamnya menyimpan kebaikan. Foto: Freepik

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Perjalanan hidup seorang anak manusia hingga dewasa tak jarang banyak ditemui dilema terutama saat bersinggungan dengan orangtua. Anak mungkin tak tahu apa sebenarnya yang sedang disiapkan oleh seorang ayah untuk anaknya. 

Anak tak jarang berseberangan pendapat dengan orangtua karena suatu sebab dia tak mengetahui apa yang sedang disiapkan orangtua untuk masa depannya kelak.

Nah, Ustaz Dr Musyaffa Ad Dariny, MA pun menuliskan kisah perjalanan seorang anak hingga tumbuh dewasa. Pada titik itulah si anak dapat menarik pelajaran apa yang telah disiapkan ayah untuk masa depannya. e

Berikut Ustaz Dr Musyaffa Ad Dariny, MA menuliskan dalam pesannya.

AMBILLAH PELAJARAN DARI PERJALANAN HIDUP INI

Saat umurku 4 tahun :  
“Ayahku adalah orang yang paling hebat..”

Saat umurku 6 tahun:  
“Ayahku tahu semua orang..”

Saat umurku 10 tahun:  
“Ayahku istimewa, tapi cepat marah..”

Saat umurku 12 tahun:  
“Ayahku dulu penyayang ketika aku masih kecil..”

Saat umurku 14 tahun:  
“Ayahku mulai lebih sensitif..”

Saat umurku 16 tahun:  
“Ayahku tidak mungkin mengikuti zaman ini..”

Saat umurku 18 tahun:  
“Ayahku seiring berjalannya waktu akan menjadi lebih susah..”

Saat umurku 20 tahun: 
“Sulit sekali aku memaafkan ayahku, aku heran bagaimana ibuku bisa tahan hidup dengannya..”

Saat umurku 25 tahun:  
“Ayahku menentang semua yang ingin kulakukan..”

Saat umurku 30 tahun:  
“Susah sekali aku setuju dengan ayah, mungkin saja kakekku dulu capek ketika ayahku muda..“

Saat umurku 40 tahun:  
“Ayahku telah mendidikku dalam kehidupan ini dengan banyak aturan, dan aku harus melakukan hal yang sama..”

Saat umurku 45 tahun:  
“Aku bingung, bagaimana ayahku dulu mampu mendidik kami semua..?”

Foto: Freepik

Saat umurku 50 tahun:  
“Memang susah mengatur anak-anak, bagaimana capeknya ayahku dulu dalam mendidik kita dan menjaga kita..?”

Saat umurku 55 tahun:  
“Ayahku dulu punya pandangan yang jauh, dan telah merencanakan banyak hal untuk kita, ayah memang orang yang istimewa dan penyayang..”

Saat umurku 60 tahun:  
“Ayahku adalah orang yang paling hebat..”

Lingkaran perjalanan ini menghabiskan waktu 56 tahun untuk kembali ke titik semula di umur 4 th, saat kukatakan: 

*“Ayahku adalah orang yang paling hebat..”

Maka hendaklah kita berbakti kepada orang tua kita sebelum kesempatan itu hilang.

Dan hendaklah kita berdo’a kepada Allah agar menjadikan anak-anak kita lebih baik dalam bermu’amalah dengan kita melebihi mu’amalah kita dengan orang tua kita.

Allah berfirman:

“Tuhanmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kalian berbuat baik pada ibu bapak dengan sebaik-baiknya..

Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya telah sampai usia lanjut di sisimu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah: 

“Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil..”
 (QS. Al-Isro’: 23-24).

Ini adalah risalah dari seseorang yang telah menjalani semua perjalanan hidup di atas, maka aku senang meringkasnya untuk diambil ibrah dan pelajaran.

Ya Allah, ampunilah kami dan orang tua kami serta siapa pun yang berjasa kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami semua Surga Firdaus-Mu. 

Ustadz Dr. Musyaffa' Ad Dariny, MA. حفظه الله تعالى.

Semoga bermanfaat, barakallahu fiikum.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network