Menurut Ferry, pada tahun anggaran 2023 Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran untuk mendukung wisata Dieng Rp 1 miliar dan Desa Wisata Kalilunjar Rp 100 juta.
Sebelumnya, Sudaryo dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara mengatakan, ada sejumlah kendala dalam upaya pengembangan desa wisata, diantaranya masalah SDM.
Langkah yang ditempuh, pada 2018 Dinas Pariwisata memfasilitasi pembentukan asosiasi Desa Wisata Banjarnegara (Dewitara) dan mengajak mereka dalam kegiatan goes to campus di Pusat Studi Pariwisata UGM untuk belajar di lembaga tersebut selama 2 hari.
"Harapan kami, dengan peningkatan kualitas SDM, akan muncul 'Dieng baru' yang mampu menyedot pengunjung," kata Sudaryo. Pembinaan terhadap desa wisata terus dilakukan berikut kucuran dana APBD dengan kisaran Rp 15 juta - Rp 20 juta.
"Kami bersyukur, karena bantuan dari pemerintah provinsi melalui mas Ferry dari tahun ke tahun terus bertambah," lanjut Sudaryo.
Sementara menurut General Manajer Fox Harris Hotel & Convention, Vicky Ganda Kurnia Sulengkar menyatakan, meski Kabupaten Banjarnegara memiliki banyak potensi wisata, namun prosentase tamu yang datang ke hotel bintang 4 itu untuk berwisata di Banjarnegara masih rendah. "Sejak beberapa bulan hotel dibuka, wisatawan yang datang kurang dari 20 persen, selebihnya bisnis," katanya.
Menurut Vicky, selain memiliki banyak potensi wisata dan cuaca Banjarnegara sejuk. Namun untuk pariwisata masih kurang promosi. "Maka ke depan kami akan sering ngobrol sama Dinas Pariwisata untuk menuju Go National," katanya. Vicky juga mengajak para pelaku wisata untuk merapatkan barisan sama-sama mempromosikan Banjarnegara.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait