Misteri Gunung Srandil di Cilacap, Banyak Petilasan dan Cerita Nini Rondo

Elde Joyosemito
Gunung Srandil merupakan salah satu bukti sejarah yang sangat terkenal di Indonesia dan juga di dunia. (Foto: Dok Pemkab Cilacap)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Gunung Srandil merupakan salah satu bukti sejarah yang sangat terkenal di Indonesia dan juga di dunia. Sebagian orang, Gunung Srandil penuh misteri. Bukit ini terletak di Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala dengan jarak sekitar 30 Km ke arah timur laut dari Kota Cilacap dan mudah dijangkau dengan kendaraan.

Mengutip situs Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pemkab Cilacap, orang datang berkunjung ke Gunung Srandil untuk berziarah karena tempat ini terkenal bukan hanya di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga di luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Tujuan dari para pengunjung beragam, terutama untuk berziarah pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura.

Menurut legenda, penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhriti, putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur. Sultan ini datang untuk bertapa, tetapi kemudian menghilang, sehingga yang tersisa hanyalah petilasannya yang terletak di sebelah timur dan dikenal sebagai Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti.

Gunung Srandil memiliki beberapa petilasan lainnya seperti Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki Semar Tunggul Sabdojati Dayo Amongrogo, Juragan Dampo Awang dan Petilasan Langlang Buwana yang berada di atas bukit serta petilasan Hyang Sukma Sejati.

Meskipun pada awalnya Gunung Srandil di Cilacap dianggap sebagai kisah dongeng atau mitos, namun kini menjadi terkenal karena pengalaman dan kisah para peziarah yang datang dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa. Gunung Srandil yang terletak di tepian Pantai Selatan Jawa Cilacap merupakan sebuah bukit karang yang sangat tinggi.

Melalui proses alam yang berlangsung selama bertahun-tahun, Gunung Srandil terlihat seperti menjauh dari laut. Endapan pasir juga menutupi kawasan di sekitarnya.

Perubahan alam tersebut membuat Gunung Srandil berada di antara laut dan padang pasir besi. Pasir besi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat baja dan semen.

Karena banyaknya pasir, maka kawasan di sekitar Gunung Srandil dinamakan Glempangpasir. Sementara itu, beberapa kawasan lain dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai ladang palawija.

Berdasarkan sumber-sumber yang ada, Gunung Srandil konon tiba-tiba muncul pada zaman peradaban Nusantara yang masih dibatasi lautan dan merupakan daerah-daerah kekuasaan raja.

Dalam cerita tersebut, disebutkan ada seorang janda bernama Nini Rondo, yang dipercayai sebagai ibu dari Kiai Nur Zaiman. Suatu hari ketika sedang mencuci beras di tepian pantai, Nini Rondo tiba-tiba melihat sebuah gunung melayang-layang di angkasa.

Merasa heran, Nini Rondo mengatakan bahwa gunung seharusnya berada di bawah. Seperti sabda pandita ratu, ucapan Nini Rondo itu seketika menjatuhkan gunung tersebut ke tanah.

Gunung itu kemudian dipercayai sebagai Gunung Kendalisada yang dibawa oleh Hanoman dan Kaki Semar dari Pegunungan Baturaden. Meskipun sulit dipercayai oleh akal, cerita tersebut menjadi mitologi Gunung Srandil yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Mitologi tersebut membuat sosok gaib Semar dan Hanoman dipercayai hadir di Gunung Srandil. Semar dipercayai sebagai tokoh teladan masyarakat Jawa yang merupakan jelmaan dewa dengan sifat welas asih, bijaksana, waskita, dan sakti mandraguna.

Bertahun-tahun kemudian, sekitar tahun 1950-an, Gunung Srandil ditemukan kembali di tengah rimbun semak belukar dan pepohonan.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network