PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Tumbras Burhani, seorang nasabah salah satu bank di Purwokerto, Kabupaten Banyumas diduga jadi korban peretasan atau hacking. Akibatnya, uang miliknya sebesar Rp167 juta di rekeningnya ludes seketika.
Warga Kecamatan Karanglewas ini menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (20/5) lalu. Di mana peretasan rekeningnya oleh hacker berawal pada Jumat (19/5) sekitar pukul 20.00 WIB, saat dirinya tiba-tiba tidak dapat melakukan transaksi menggunakan aplikasi m-Banking.
"Karena m-Banking tidak bisa digunakan, saya kemudian mencari ATM, di situ belum curiga," kata Tumbras di Purwokerto, Jumat (16/6/2023).
Kemudian, lanjut Tumbras, dirinya sempat melakukan transaksi penarikan uang seperti biasa melalui ATM pada keesokan harinya Sabtu (20/5). Bahkan dirinya masih mengingat betul sisa uang yang tersimpan di rekening miliknya yakni sekitar Rp167.774.218.
"Saat itu di ATM masih ada 167 juta sekian. Tapi pas malam hari tiba-tiba saya dapat notifikasi penarikan uang sebesar Rp 84 juta, padahal saya tidak merasa melakukan penarikan," ujarnya.
Pada hari itu penarikan uang tersebut terjadi dua kali. Pertama pada pukul 20.28 WIB dan penarikan kedua pada pukul 21.29 WIB sebesar Rp 83 juta. Lalu ada beberapa transaksi untuk membeli sesuatu sebesar Rp 700 ribu di waktu berikutnya.
"Semuanya diambil Rp167 juta. Jadi dia (pelaku) pindahin Rp167 juta, dan dibuat bayar-bayar apa gitu Rp700 ribu. Terisa Rp67 ribu," jelasnya.
Ia pun lantas mendatangi Bank itu untuk melakukan pengecekkan transaksi, dan didapatkan jika terdapat dua transaksi mencurigakan dengan nominal besar menuju ke rekening Bank lain dengan dua nama pemilik rekening yang berbeda.
Hingga saat ini dirinya belum mendapatkan keterangan resmi terkait hasil investigasi yang dilakukan pihak bank terkait hilangnya uang di rekening bank itu . Ia juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Polresta Banyumas.
Sementara menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut mengatakan jika pihaknya telah menerima laporan tersebut, dan membenarkan jika itu merupakan upaya hacker membobol rekening nasabah. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, sebab berdasarkan penelusurannya, upaya tersebut dilakukan di luar Kabupaten Banyumas.
"Masih kita dalami semua termasuk nomor rekening penampung pelaku, dan pelaku di luar kota Banyumas," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait