“Ini sudah hampir dua tahun kami tidak memiliki kunjukan fisik karena Covid-19. Jadi kami tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa narapidana lain bergabung dalam perkelahian antara dua orang yang dirampas kebebasannya," kata Solda.
Dia menambahkan, sistem keamanan telah diperketat untuk menjaga fasilitas lainnya. Dilansir dari Straits Times, aksi kekerasan di penjara Filipina merupakan hal yang umum. Infrastruktur yang tidak memadai dan sistem peradilan yang lamban membuat sel sering diisi hingga lima kali lipat dari kapasitas seharusnya.
Solda mengatakan, dalam Penjara Kota Caloocan terdapat 1.900 narapidana. Padahal, sesuai rancangannya, penjara ini hanya untuk 200 orang. Insiden baru terjadi setelah perkelahian di Penjara New Bilibid pada 2 Januari 2022.
Sebanyak tiga narapidana meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka. Senjata rakitan dan senjata digunakan dalam bentrokan di penjara terbesar di negara itu.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait