POSISI hubungan badan suami istri yang bagaimana yang ideal dan dianggap baik menurut Islam? Konsultan spiritual Islami Ustadzah Lestari Azzahra mengatakan agama Islam memperbolehkan suami istri menggunakan beragam gaya atau posisi berhubungan intim apapun juga, kecuali melalui dubur.
Namun, ada juga posisi terbaik yang dapat dilakukan menurut ajaran agama Islam.
"Dalam pandangan Islam sendiri suami istri diperbolehkan menggunakan beragam posisi atau gaya ketika berjimak, kecuali berhubungan melalui dubur," jelas Lestari Azzahra, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya, Kamis (20/1/2022).
Lantas, bagaimana posisi terbaik hubungan intim suami istri menurut ajaran agama Islam?
Ustadzah Lestari Azzahra mengatakan, menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab Zaadul Ma’ad, posisi terbaik hubungan suami istri menurut ajaran Islam adalah saat suami berada di atas istri. Posisi ini juga menunjukkan kepemimpinan suami atas istrinya.
Hal tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS An-Nisa: 34)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait