Misalnya jika dianalogikan bahwa umur dunia ini sudah 50 tahun lamanya, maka dari usia itu dunia sudah berjalan selama 45 tahun. Artinya, sisa lima tahun ini jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya jelas lebih sedikit.
Dalam hal ini, Nabi pun menjelaskan dalam sebuah hadis:
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ فِى أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ الأُمَمِ مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ
“Sesungguhnya ajal kalian—umat Islam—(dengan datangnya hari kiamat) jika dibandingkan dengan waktu yang ditempuh oleh umat-umat sebelum kalian bagaikan jarak antara salat Ashar dengan waktu maghrib (saat tenggelamnya matahari)”. (HR. Bukhari no. 3459, dari Ibnu ‘Umar)
Maka, umat Islam dalam hadis ini dikategorikan sebagai umat yang muncul pada waktu Ashar. Sedangkan masa umat-umat terdahulu yang dimulai dari Nabi Adam antara waktu hidup pada masa rentang Subuh hingga Ashar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait