PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Pemanfaatan obat tradisional harus terus didorong sebagai salah satu alternatif pengobatan di Indonesia. Apalagi, saat sekarang Unesco juga mengakui bahwa jamu merupakan warisan tak benda dunia.
Dorongan itu menguat pada saat acara simposium nasional dengan tema “Memanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat”, pada Kamis (14/12/2023) di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Simposium nasional ini merupakan yang ke-50 kalinya dilakukan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk sejak tahun 2007.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa jamu merupakan warisan leluhur yang kini telah diakui dunia melalui Unesco sebagai warisan dunua tak benda atau Unesco Intangible Cultural Heritage, Rabu (6/12/2023).
“Acara ini untuk mensosialisasikan penggunaan obat herbal dan pengembangan serta pemanfaatannya. Apalagi, saat sekarang jamu sudah masuk warisan dunia tak benda. Sehingga diharapkan bakal semakin banyak obat-obat herbal bisa dimanfaatkan untuk masyarakat menuju Indonesia sehat,”jelasnya di sela-sela simposium.
Menurutnya, pihaknya mengharapkan supaya para dokter dan praktisi kesehatan untuk berperan dalam mendorong masyarakat dalam memanfaatkan obat herba. “Kalau universitas, akademisi dan dunia kedokteran masuk, maka semuanya akan beres. Harus ada bukti secara saintifik mengenai khasiat obat-obat herbal. Kalau saya sebagai produsen obat herbal tugasnya adalah memproduksi obat herbal berstandar dan melakukan uji toksisitas supaya aman,”jelasnya.
Melalui simposium nasional seperti ini, dia berharap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu atau herbal bisa terus dilakukan. “Baik oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, yaitu dengan saintifikasi jamu berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan. Dengan begitu impian jamu obat herbal menjadi jamu tuan rumah di negeri sendiri akan terwujud,”tandas Irwan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait