"Dua catatan kilat kilat ini benar-benar luar biasa. Sebab, biasanya petir tidak meregang lebih jauh dari 10 mil dan berlangsung kurang dari satu detik,” kata Randall Cerveny dari Arizona State University, yang juga menjabat Kepala Organisasi Meteorologi melalui email kepada AP News yang dikutip MPI dari laman nbcnews, Selasa (1/2/2022).
Sambaran petir yang panjang tidak menimbulkan efek yang membahayakan karena terjadi ribu kaki di atas tanah dan melompat dari awan ke awan di angkasa. Fenomena ini tidak terkait dengan perubahan iklim.
“Peristiwa ini ditemukan dan dikonfirmasi berkat teknologi pelacakan satelit baru. Kedua wilayah tersebut adalah tempat di dunia yang rentan terhadap jenis badai hebat serta dapat menghasilkan apa yang disebut “megaflash”,” kata Cerveny.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait