"Kalau dilihat dari segi nasional, UMKM menyumbang lebih dari 60 persen penyerapan tenaga kerja, namun kontribusinya terhadap ekonomi tidak lebih dari 30 persen," ujar Atikoh.
Atikoh juga menekankan pentingnya melibatkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan pelaku UMKM. Baginya, sektor wisata dan UMKM merupakan entitas yang saling terkait.
"Di Banyumas, wisata juga sangat luar biasa. Ini adalah pengalaman pribadi saya, di mana sebagian besar pengeluaran orang Purbalingga, sekitar 35 hingga 50 persen, berlangsung di Purwokerto Banyumas. Ini mencakup pembelian oleh-oleh, makanan, liburan, menginap, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Atikoh menambahkan bahwa potensi ini dapat ditingkatkan dengan pendampingan yang dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Selain itu, ia juga mendukung pelaku UMKM dalam hal permodalan agar mereka dapat terus mengembangkan usahanya tanpa kendala modal.
"Pendampingan tidak hanya sebatas di tingkat kabupaten, namun juga di tingkat provinsi dan pusat. Kami juga mendorong pembangunan pusat UMKM sebagai tempat bagi para pelaku UMKM untuk berdiskusi dan mendapatkan konsultasi dari ahli yang berkompeten," jelas Atikoh.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait