Lalu Aleon membandingkan hasilnya dengan delapan bahan referensi terestrial dengan berbagai kandungan air. Selanjutnya, mereka memeriksa rasio isotop hidrogen dalam meteorit tersebut.
Mineral dan rasio dalam meteorit Efremovka mengungkapkan bahwa, dalam 200.000 tahun pertama sejarah Tata Surya kita, sebelum planetesimal (yaitu benih planet) terbentuk, ada dua reservoir gas besar.
Salah satu reservoir ini berisi gas matahari yang darinya materi di Tata Surya akhirnya mengembun. Sedangkan satu reservoir lainnya mengandung banyak air.
Air ini mungkin berasal dari gelombang besar material antarbintang yang jatuh ke Tata Surya bagian dalam pada saat selubung protostellar runtuh.
"Menarik, air itu sangat mirip dengan air bumi dalam komposisi isotopnya. Hal ini menunjukkan bahwa air hadir di Tata Surya awal sebelum bumi ada," ungkapnya.
Aleon membeberkan, isotop hidrogen yang diteliti ini diperkirakan terbentuk dalam 100.000 tahun pertama ketika arus besar materi antarbintang jatuh ke bagian dalam Tata Surya.
Dengan kata lain, ungkap Aleon, air yang ada di bumi sudah ada lebih dahulu sebelum planet yang didiami manusia ini terbantuk.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait