Ritual Seks dan Minuman Keras Raja Kertanegara Diyakini Demi Kesempurnaan Nirwarna dan Negara

SM Said
RITUAL pesta seks dilakukan Raja Kertanegara berbarengan dengan minuman keras (miras) yang diyakininya sebagai pencerahan atau mencapai nirwana (kesempurnaan).Foto: Okezone

RITUAL pesta seks dilakukan Raja Kertanegara berbarengan dengan minuman keras (miras) yang diyakininya sebagai pencerahan atau mencapai nirwana (kesempurnaan).

Namun ritual ini hanya dilakukan demi kemakmuran negara dan rakyat serta dalam menangkal serangan musuh, bukan untuk kesenangan pribadi atau kenikmatan duniawi semata.

Ritual ini didasarkan pada ajaran yang dianutnya yakni Buddha yang mengenal aliran Tantrayana kiri. Istilah Tantrayana ini berasal dari akar kata “Tan” yang artinya memaparkan kesaktian atau kekuatan daripada dewa. Di India penganut Tantrisme banyak terdapat di India Selatan dibandingkan dengan India Utara. Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Menurut Nagarakretagama, Kertanagara dikisahkan sebagai seorang yang bebas dari segala dosa.

Konon ritual ini mulai dilakukan Kertanegara karena dia mendapatkan kabar jika kehebatan Kaisar Mongol Kubilai Khan yang berhasil menaklukan sebagian daratan Eropa dan Asia ternyata berasal dari kekuatan gaib ritual Tantrik yang dipelajari sang Raja Mongolia ini dari seorang biksu Tibet.

Kemudian Kertanegara mulai mendatangkan para spriritualist ahli Tantra dari Champa (Kamboja) yang berupa gadis-gadis muda yang menawan atau yoginis. Ritual tersebut dilakukan Kertanegara di bangsal perempuan istananya dengan melibatkan para bawahannya dengan berpasang-pasangan baik laki-laki dan perempuan serta minuman keras. Para peserta memakai topeng agar identitas mereka tersamarkan.

Dalam praktiknya sejumlah peserta yang terdiri dari menteri dan hulubalang Singhasari ini mengikuti ritual dengan taat untuk menguji kemampuan menahan godaan nafsu duniawi demi meraih jalan menuju nirwana. Namun beberapa yang lain merasa malu atau malah terangsang oleh kenikmatan alkohol dan seks. Tentunya ini bertolak belakang dengan tujuan spritual dari Prabu Kertanegara.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network