PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Purwokerto menggelar Webinar dan Dry Workshop Deteksi Dini Skabies di lingkungan pondok pesantren serta meluncurkan Gerakan Masyarakat (GerMas) 'Satria Andik' (Anti Gudik dan Pedikulosis), Kamis (25/1) kemarin. Kegiatan ini digelar untuk memperingati HUT Perdoski Ke-58.
Ketua Perdoski Cabang Purwokerto, dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.D.V.E, FINSDV, FAADV mengatakan jika webinar dan dry workshop deteksi dini skabies dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Perdoski dalam kegiatan sosial kemasyarakatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit gudik (skabies) dan pedikulosis.
"Perdoski juga meluncurkan GerMas berjudul Satria Andik, yang merupakan upaya memberdayakan masyarakat non medis dalam mendukung pengentasan penyakit gudik (skabies) dan pedikulosis yang diharapkan pemerintah Indonesia dapat bebas skabies pada tahun 2030," kata dr. Ismiralda dalam keterangannya, Jumat (26/1/2024).
Menurut dr. Ismiralda, kegiatan webinar dan dry workshop ini diselenggarakan secara daring dengan narasumber dr. Wibisono Nugraha, Sp.D.V.E dan dr. Achmad Satya Negara, Sp.D.V.E yang menyampaikan materi tentang Pengenalan Skabies dan Deteksi Dini Skabies (DeSkab).
"Webinar ini diikuti oleh 122 peserta dari 26 pondok pesantren di wilayah Kabupaten Banyumas, Tegal, Brebes dan Kebumen serta beberapa tamu undangan dari lingkungan dinas kesehatan dan akademisi Fakultas Kedokteran Unsoed," ujarnya.
Menurutnya, acara dilanjutkan dengan dry workshop yang melibatkan peserta dalam diskusi interaktif mengenai kasus-kasus skabies yang terdapat di lingkungan pondok pesantren dan dipandu langsung oleh dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (Sp.D.V.E). Cara pengobatan dan langkah-langkah pencegahan penularan skabies, menjadi salah satu topik yang paling banyak diminati dan banyak diajukan oleh peserta dalam sesi tersebut.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait