Saksi, kata Ihsan, melihat sopir panik dan memainkan perseneling. "Diduga fungsi pengereman tidak berfungsi atau blong, hanya permainkan perseneleng pada saat kendaran turun ke bawah " kata kapolres. Saat itu bus menabrak tebing bukit bego dan ringsek. Kejadian itu membuat 34 orang meninggal dunia, dan 34 orang luka-luka. Mayoritas mengalami luka di bagian kepala dan ada tiga orang balita.
Kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Solo ini baru saja menikmati liburan di hutan pinus Mangunan dan akan ke Pantai Parangtritis melalui jalur ini.
"Sebanyak 13 orang meninggal dunia, 34 orang luka-luka. Korban meninggal malam ini akan kita kawal untuk diantar ke Sukoharjo, ke alamat masing," ujarnya. Saksi mata Muhammad Elko Pasha mengatakan, bus sudah kehilangan kendali sejak melintas dari kawasan tebing Breksi. Tiba di lokasi kejadian dengan kontur jalan menurun dan menikung, bus oleng kemudian menabrak tebing.
Menurut Eko, sopir bus sudah berupaya mengerem laju kendaraannya. Indikasinya terdengar suara rem angin. Setelah kejadian, dia melihat dua orang terlempar keluar dari dalam bus.
Diperoleh informasi, kronologi kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Solo ini baru saja menikmati liburan di hutan pinus Mangunan dan akan ke Pantai Parangtritis melalui jalur ini.
Bus GA Trans dengan nopol AD 1507 EH dengan warna cat didominasi hijau dan putih ini meluncur dari atas. Diduga mengalami rem blong bus ini menabrak bukit di sisi kanan, Akibat kecelakaan ini kaca depan pecah. Begitu juga dengan kondisi bus di sisi depan porak poranda.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait