PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto terus mencatatkan kinerja positif. Sepanjang tahun 2023, KAI Daop 5 Purwokerto setidaknya telah mengangkut sebanyak 1.440.537 ton barang atau meningkat 15,9 persen dibandingkan tahun 2022 yang mengangkut sebanyak 1.242.930 ton barang.
"Angkutan barang KAI merupakan salah satu core business andalan perusahaan, di samping angkutan penumpang. Meningkatnya angkutan barang KAI Daop 5 pada tahun 2023 antara lain didorong oleh adanya penambahan sarana gerbong barang dan perjalanan kereta api barang," kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Menurut Feni, Daop 5 Purwokerto melayani berbagai komoditas angkutan barang, diantaranya seperti semen, BBM, pupuk, balas kricak, retail, dan lainnya.
"Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki banyak keunggulan, seperti ketepatan waktu, perjalanan yang dapat diprediksi, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional," ujarnya.
Adapun salah satu keunggulan angkutan kereta api, jelasnya adalah kapasitas angkutnya yang besar. Setidaknya dalam setiap satu gerbong Kereta Api dapat mengangkut sekitar 42 ton atau seukuran dua truk kontainer.
Pada tahun 2024 ini, KAI Daop 5 Purwokerto menargetkan dapat mengangkut 1,33 juta ton atau naik 1,13 persen dibandingkan target tahun 2023. "KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api dengan menggali dan mengembangkan potensi komoditas maupun relasi angkutan barang baru," ujarnya.
Feni mengungkapkan jika inovasi lainnya yaitu KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Sementara dalam hal teknologi informasi, KAI terus mengembangkan sistem aplikasi yang akan mempermudah KAI dan mitra dalam memantau data dan pergerakan barang secara realtime.
"Angkutan barang KAI hadir untuk mendukung perkembangan angkutan logistik dan mengurangi dampak kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait