Pertama, lebah (makhluk kecil) hanya menghisap saripati bunga. Ia hanya mengambil yang inti dan membiarkan yang lain. Lebah tahu, apa yang menjadi kebutuhannya hanyalah saripati, bukan yang lainnya. Dari konteks Ini mengajarkan pada kita sebagai muslim, bahwa setiap Muslim harus mengambil sesuatu yang baik, thayib dan halal. Sebab, agama islam mengajarkan bahwa mengambil hak orang lain hukumnya adalah dosa dan haram.
Kedua lebah menghasilkan madu. Ia memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. pelajaran bagi kita sebagai umat muslim. Madu berasal dari saripati bunga dan baik, maka keluarnya pun baik. Sesuatu yang halal, keluarnya halal, sesuatu yang baik akan mendapatkan kebaikan pula, dan akan banyak memberikan manfaat bagi orang lain (anfa'uhum linnas).
Ketiga, lebah bukan makhluk perusak dan tidak merusak. Di mana pun dia hinggap, tak ada tangkai daun ataupun ranting pohon yang patah. Makna ini bisa kita ambil pelajaran, betapa santunnya hewan kecil ini hingga dalam bergaul dia tidak menyakiti siapa pun dan senantiasa menjaga kedamaian dalam setiap suasana. Lebah senantiasa memegang prinsip iffah (ketenteraman) dalam pergaulan. (Meninggalkan penyakit-penyakit hati).
Keempat lebah punya harga diri. Ia tidak akan pernah mengganggu orang lain selama kehormatan dan harga dirinya dihormati. Namun, bila harga dirinya dizalimi, diganggu kehidupannya, jangan ditanya ia akan siap 'menyengat' pengganggunya. Karena itu, setiap Muslim haruslah mampu menjaga kehormatan dirinya, tidak mudah goyah akan cacian dan fitnahan dalam setiap melakukan kebenaran.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait