PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Menjelang bulan puasa, masyarakat di Banyumas memiliki tradisi nyadran. Tradisi ini biasanya merupakan ziarah makam secara bersama-sama.
Warga membersihkan makam keluarga, menyebarkan bunga, dan mendoakan para leluhur. Di beberapa tempat, mereka juga sering melakukan kerja bakti untuk membersihkan masjid atau musala.
Sadranan di Desa Karanggude Kulon, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, nyadran memiliki nuansa yang lebih istimewa. Lokasinya berada di Makam Kabunan, makanya nyadran setempat biasa juga disehut Sadranan Kabunan.
Seluruh warga dan sesepuh desa berkumpul di kawasan makam tua, tempat disemayamkannya Syeh Murokhidin, tokoh penyebar agama Islam di wilayah Banyumas yang meninggal di desa tersebut.
“Ini disebut tradisi sadran unggah unggahan,” kata Ahmad Subandi, sesepuh dan koordinator acara nyadran, pada Kamis (29/02/2024).
Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan, dilaksanakan menjelang bulan puasa dengan tujuan merawat tradisi dan budaya, serta menjaga kerukunan di antara masyarakat.
Editor : Elde Joyosemito
Artikel Terkait