Warga berkumpul di kompleks makam. Selain persiapan makanan oleh panitia, warga juga membawa makanan sendiri. “Setelah membersihkan makam, berdoa, kemudian makan bersama,” ungkap Subandi.
Tradisi nyadran juga dianggap sebagai bentuk syukur atas segala berkah dan kenikmatan yang diberikan Yang Kuasa sepanjang setahun.
“Makan bersama ini juga sebagai wujud syukur terhadap Sang Maha Pencipta,” tambahnya.
Nyadran merupakan salah satu dari banyak tradisi yang dijalankan masyarakat Nusantara menjelang Ramadan, dengan tujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan yang penuh keberkahan tersebut.
Editor : Elde Joyosemito
Artikel Terkait