Di kesempatan yang sama GM Kilang Cilacap, Edy Januari Utama mengungkapkan saat ini kemampuan lifting MFO Low Sulphur sebesar 200 – 400 ribu barrel/bulan. “Lifting Perdana MFO Low Sulphur dilakukan melalui Kapal MT Bloom dengan nominasi 200 ribu barrel untuk tujuan Singapura,” imbuhnya.
Keberhasilan inovasi ini berdampak positif bagi Kilang Cilacap karena mampu meningkatkan konversi produk valuable serta mendukung pencapaian target yield product valuable PT KPI. “Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan margin PT KPI dan Kilang Cilacap mampu memenuhi demand MFO Low Sulphur untuk domestik maupun ekspor,” tegas Edy.
Dikatakan bahan bakar ini menggantikan penggunaan MFO High Sulphur. “Inovasi ini juga sebagai peran aktif Indonesia dalam Dewan International Maritime Organization (IMO) yang berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim,” ungkap Edy.
Pjs. VP RPO PT KPI, Hendri Agustian dalam tanggapannya menyebutkan kehadiran MFO Low Sulphur mampu meningkatkan value perusahaan dengan harga jual yang lebih baik. “Kesuksesan untuk menjadi komitmen dalam pemenuhan menuju Net Zero Emission pada 2060,” ungkapnya.
Ditambahkan target pencapaian Net Zero Emission 2060 dilakukan melalui dua pilar. “Pilar pertama melalui eksisting bisnis dengan improvisasi produksi seperti MFO Low Sulphur. Pilar kedua melalui New Green Business,” tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait