UKRAINA,iNews.id - Tentara Rusia dilaporkan menyerbu panti asuhan dan taman kanak-kanak di Ukraina diserbu pada Jumat (25/2) pagi selama invasi ke Ukraina. Rusia pun dituduh melakukan kejahatan perang setelah laporan mengerikan tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan di Twitter bahwa Moskow telah melakukan kejahatan perang dan bahwa bukti sedang dikumpulkan untuk diadili di Den Haag. "Tanggung jawab tidak bisa dihindari," katanya.
Kuleba tidak mengungkapkan lokasi panti asuhan atau taman kanak-kanak yang dimaksud, tetapi seorang warga setempat mengatakan sebuah panti asuhan di Volzel, di luar Kyiv, telah ditembaki.
Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan pada Jumat (25/2) menyatakan keprihatinannya atas invasi Rusia ke Ukraina dan mengatakan pengadilannya mungkin menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di negara itu.
"Saya telah mengikuti perkembangan terakhir di dan sekitar Ukraina dengan keprihatinan yang meningkat," terangnya.
“Saya mengingatkan semua pihak yang melakukan permusuhan di wilayah Ukraina bahwa kantor saya dapat menjalankan yurisdiksinya dan menyelidiki setiap tindakan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan atau kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina,” lanjutnya.
Penelitian Amnesty International memverifikasi pelanggaran dalam hukum humaniter internasional, dengan mengatakan bahwa militer Rusia telah melakukan serangan “tanpa pandang bulu” selama invasi, yang menurut organisasi hak asasi manusia dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Ia menambahkan bahwa klaim Rusia untuk menggunakan senjata berpemandu presisi jelas salah.
Korban kemanusiaan dari invasi Rusia ke Ukraina menjadi semakin terlihat ketika tank masuk dan bangunan menjadi sasaran, dengan PBB memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 telah meninggalkan rumah mereka karena penduduk melarikan diri melintasi perbatasan ke negara-negara tetangga.
Wartawan AP Francesca Ebel mengatakan Rusia terus mengebom lingkungan saat dia memposting video jembatan yang dihancurkan oleh otoritas Ukraina untuk mencegah Rusia maju.
Ratusan orang memadati tempat perlindungan bom yang sempit di bawah sebuah bangunan di Kiev setelah peringatan serangan udara yang disiarkan televisi.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait