Bupati Tiwi Soroti Rendahnya Minat Generasi Muda Jadi Petani 

Elde Joyosemito
Bupati Purbalingga Dyah Hayung Pratiwi duduk bersama para petani dari Kecamatan Kaligondang dalam acara Bupati Sambang Tani di Aula Desa Selanegara. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-Bupati Purbalingga Dyah Hayung Pratiwi (Tiwi) duduk bersama para petani dari Kecamatan Kaligondang dalam acara Bupati Sambang Tani di Aula Desa Selanegara, Rabu (14/8/2024). 

Seperti biasa, Bupati Tiwi mendengarkan keluhan para petani dan memberikan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi demi meningkatkan produktivitas pertanian di Purbalingga, khususnya di Kecamatan Kaligondang.

"Dari tahun ke tahun, sektor pertanian secara global semakin banyak tantangannya. Salah satunya terkait regenerasi petani,” ujar Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi menyoroti rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Menurutnya, dalam rentang waktu 10-20 tahun ke depan, hal ini bisa berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan di masa mendatang.

“Saya mendorong bapak/ibu kepala desa dan rekan-rekan penyuluh agar masing-masing desa memiliki pemuda tani. Jangan hanya ada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT), tetapi dorong bagaimana caranya agar pemuda tani dibentuk dengan basis dari desa,” kata Bupati Tiwi.

Menanggapi masalah pengairan lahan pertanian yang dihadapi petani di Kecamatan Kaligondang, Bupati Tiwi memastikan akan melanjutkan program dari proyek strategis nasional pembangunan Irigasi Slinga yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

“Nanti, setelah pembangunan Irigasi Slinga selesai, pemerintah daerah akan menindaklanjuti dengan pembangunan sambungan/jaringan irigasi tersier,” tegas Bupati.

Untuk Gapoktan yang mengalami kendala alat mesin pertanian (alsintan) dan modal, Bupati Tiwi menyatakan bahwa pihaknya akan menginventarisir Gapoktan yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mendapatkan prioritas.

“Untuk mendukung produktivitas pertanian, pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan dana hibah pertanian (dana stimulan) dengan nominal mulai dari Rp 10-30 juta. Dana ini bisa diakses oleh seluruh Gapoktan yang membutuhkan dengan membuat proposal yang ditujukan kepada pemerintah daerah melalui dinas pertanian,” jelasnya.

Kepala BPP Kaligondang, Haryoko, mengungkapkan bahwa permasalahan utama pertanian di Kecamatan Kaligondang antara lain serangan hama wereng cokelat dan tikus, banjir musiman di lahan sawah Desa Penolih dan Cilapar, serta kekurangan air untuk lahan persawahan.

“Untuk mengatasi persoalan kekurangan air saat ini, kami telah melakukan pompanisasi. Berharap tahun depan, petani kami mendapat bantuan irigasi perpompaan dan sumur bor dengan tenaga surya gratis dari pemerintah daerah,” ujarnya.


 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network